. materi biologi tentang Organ Pada Tumbuhan dan Fungsinya lengkap dengan gambar. Berikut artikel selengkapnya..
Akar dibedakan menjadi 2, yaitu akar dikotil dan akar monokotil.
a. Struktur Akar Dikotil
Bunga adalah alat perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan. Untuk memahami proses fertilisasi pada tumbuhan perlu mengetahui terlebih dahulu tentang bagian-bagian bunga. Bunga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan dan merupakan alat fertilisasi pada tumbuhan.
Secara umum, bunga terdiri dari dua bagian yang mempunyai fungsi berbeda. Yaitu bagian steril dan fertil. Bagian steril pada bunga berfungsi sebagai pelengkap dan penghias. Sedangkan bagian fertil pada bunga berfungsi sebagai alat perkembang biakan. Bagian Steril terdiri dari ibu tangkai bunga, tangkai bunga, dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya. Berikut ini adalah nama dan penjelasan tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya sebagai alat fertilisasi pada tumbuhan.
a. Kulit Buah (Epikarp)
Kulit pada buah berbeda-beda, ada yang keras ada pula yang lunak. Pada buah kering kulitnya seperti dinding yang membentuk suatu kulit berkayu yang keras. Contohnya pada buah kacang polong. Namun, ada juga bagian kulit buah yang berupa selaput tipis, contohnya buah anggur.
b. Daging Buah (Mesokarp)
Daging buah merupakan lapisan tengah yang berdaging tebal. Bagian ini dapat dilihat secara jelas pada buah apel dan mangga.
c. Bagian dalam Buah (Endokarp)
Lapisan dalam merupakan bagian yang liat atau keras. Contohnya terdapat pada buah rambutan.
Perkembangan buah dan biji selalu beriringan. Saat bakal buah dan bagian-bagian bunga mulai masak menjadi buah, bakal biji juga tumbuh berkembang menjadi biji. Bentuk biji bermacam-macam. Pada tumbuhan berbiji (Spermatophyta) biji merupakan alat perkembangbiakan utama. Biji ini terbentuk dari hasil pembuahan yang terjadi di dalam bakal buah. Biji memiliki bagian-bagian seperti berikut.
a. Kulit Biji
Kulit biji terbentuk pada lapisan paling luar. Kulit biji berfungsi sebagai pelindung lembaga dan endosperm dari kekeringan, kerusakan mekanik, ataupun serangan serangga, bakteri, dan jamur. Kadang-kadang kulit ini tipis seperti kertas namun ada yang tebal dan keras. Kulit biji yang tebal berfungsi untuk melindungi biji dari pengaruh suhu yang tinggi.
b. Endosperm
Endosperm merupakan suatu jaringan yang berfungsi menyimpan makanan pada saat biji mengalami pertumbuhan.
c. Lembaga
Lembaga merupakan bagian biji yang akan tumbuh menjadi individu atau tanaman baru. Bagian ujung bawah lembaga disebut hipokotil yang akan membentuk akar pertama. Ujung atas lembaga disebut epikotil yang merupakan calon pembentuk batang. Lembaga juga tumbuh ke arah sisi membentuk kotiledon atau daun lembaga. Kotiledon berfungsi sebagai penyimpan makanan.
Artikel terkait :
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Organ pada Tumbuhan dan Fungsinya
Bagaimana Cara Tumbuhan Memperoleh Energi ?
Pengangkutan Air dan Mineral Pada Tumbuhan.
Macam Gerak Pada Tumbuhan
Hama dan Penyakit Pada Tumbuhan
Organ Pada Tumbuhan dan Fungsinya
Organ pada tumbuhan tersusun dari beberapa jaringan tumbuhan, Yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Dilihat dari fungsinya organ pada tanaman dapat di bedakan menjadi dua yaitu Organ hara atau organa nutritiaum dan organ reproduksi atau organa reproductikum. Organ Pada Tumbuhan terdiri dari Akar, Batang, Daun, Bunga dan Buah. Mari kita bahas organ-organ tumbuhan satu per satu.1. Akar
Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih, dan bentuknya meruncing sehinga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah.
Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang disebut daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel atau zona pendewasaan sel, di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti xylem, floem, parenkim, dan sklerenkim.
Akar pada tanaman mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Sebagai alat untuk memperkokoh tanaman.
- Sebagai alat untuk menyerap sari makanan dari dalam tanah seperti air dan unsur hara.
- pada beberapa tanaman terdapat akar yang berfungsi sebagai alat pernafasan.
- Pada beberapa jenis tanaman berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.
- Pada beberapa jenis tanaman ada akar yang mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkembang biak.
- Alat untuk membantu menegakkan batang tanaman.
Struktur akar sebagai organ pada tumbuhan :
- Epidermis atau kulit luar, Mempunyai dinding sel yang tipis dan memiliki susunan yang rapat tanpa adanya rongga antar sel. Epidermis mempunyai fungsi untuk melindungi dan penerus air ke bagian dalam akar.
- Korteks, mempunyai fungsi sebagai tempat cadangan makanan.
- Endodermis, Mempunyai dinding sel yang tebal dan terdapat zat gabus. Endodermis mempunyai fungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya bahan makanan menuju dan dari akar.
- Stele atau silinder pusat, Terdiri atas perisikel dan jaringan pengangkut xilem, dan floem. Stele atau silinder pusat terletak di bagian dalam endodermis. Pada akar monokotil atau akar serabut di antara jaringan xilem dan floem tidak ada kambiumnya, sedangkan pada akar dikotil atau akar tunggang di antara jaringan xilem dan floem ada kambiumnya.
Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses imbibisi, difusi, dan osmosis. Bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah yang memiliki rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum air tanah sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis), korteks, endodermis, dan perisikel.
Akar dibedakan menjadi 2, yaitu akar dikotil dan akar monokotil.
a. Struktur Akar Dikotil
Akar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem dan floem pada tumbuhan dikotik tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem mengelilinginya. Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang menghasilkan unsur kayu ke arah luar membentuk kulit.
b.Struktur Akar Monokotil
Akar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar dikotil. Xylem dan floem mirip dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem secara berselang-seling.
2. Batang
Batang adalah salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang berfungsi sebagai penyangga. Batang disusun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga terdiri dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan batang tipe rumput (kalmus).
Fungsi batang adalah sebagai berikut:
- Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh.
- Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
- Tempat penimbunan cadangan makanan.
- Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
Struktur batang secara umum adalah sebagai berikut:
- Epidermis, tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
- Korteks, tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.
- Stele (silinder pusat), stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.
Batang dikotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:
- Epidermis. Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi untuk melindungi batang agar tidak kehilangan banyak air.
- Korteks. Terletak di antara epidermis dan endodermis. Terdapat sel kolenkim dan sel parenkim. Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel parenkim sebagai jaringan dasar serta untuk mengisi dan menyimpan zat.
- Stele. Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk memberi kekuatan pada batang.
- Perisikel yang menyelubungi berkas pembuluh batang.
- Berkas pembuluh. Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh adalah sebagai pengangkut zat.
- Kambium. Terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang mengalami penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem dan floem. Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang berada di antara xilem dan floem, dan kambium intervaskuler yang berada di antara dua berkas pengangkut.
- Floem. Terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi floem adalah untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh.
- Xylem. Terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium. Fungsi xilem adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
b. Struktur Batang Monokotil
Batang monokotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:
- Epidermis. Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada dinding sel epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya tidak banyak kehilangan air.
- Meristem dasar. Terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis. Sampai sekarang belum ada yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
- Berkas pembuluh. Tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip dengan yang dimiliki tumbuhan dikotil.
3. Daun
Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat makanan melalui proses fotosintesis. Selain itu, fungsi daun adalah sebagai tempat pengeluaran air dengan cara penguapan dan respirasi.
Fungsi daun pada tanaman :
- Sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis
- Pada beberapa jenis tanaman berfungsi sebagai alat perkembangan vegetatif
- Sebagai tempat evaporasi atau penguapan
- Sebagai alat pernafasan
- Untuk menyerap cahaya matahari
Struktur Daun
Secara morfologis dan anatomi, daun merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi. Daun dapat dibedakan, menjadi beberapa bagian, yaitu pangkal daun, tangkai daun, dan helaian daun. Bentuk, struktur, dan ukuran daun pada tumbuhan berbeda-beda. Hal ini, digunakan untuk klasifikasi tumbuhan. Daun tersusun atas tiga tipe sistem jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.
1. Epidermis
Daun memiliki epidermis pada bagian permukaannya, baik permukaan atas, dinamakan permukaan adaksial, maupun pada permukaan bawah, yang dinamakan permukaan abaksial.
Sel epidermis umumnya tersusun rapat membentuk suatu lapisan yang kompak, tanpa ruang interseluler. Pada beberapa tumbuhan, sel-sel epidermis memanjang yang disebut sel panjang. Di sebelah atas tulang daun terdapat sel pendek yang terdiri atas dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus.
Pada epidermis terdapat hubungan yang putus-putus oleh suatu lubang yang sangat kecil. Bagian tersebut adalah ruang antarsel yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama membentuk stroma. Jadi, stomata terdiri atas sel penutup yang berkloroplas, sel yang tidak berkloroplas, dan celah stomata.
Stomata berfungsi dalam pertukaran gas dan penguapan air. Pada tumbuhan darat, stomata umumnya terletak pada bagian bawah permukaan daun. Sedangkan, pada tumbuhan air, stomata terletak pada permukaan atas daun.
2. Mesofil
Mesofil adalah jaringan yang bersifat parenkim, di sebelah dalam epidermis. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan tersebut banyak mengandung kloroplas sehingga menjadi tempat terjadinya fotosintetis. Jaringan palisade terletak langsung di bawah epidermis, tetapi kadang-kadang ada hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade.
Sel-sel parenkim bunga karang bentuknya beragam, dapat menyerupai sel-sel palisade, karena diameternya hampir sama atau dapat pula memanjang sejajar dengan arah permukaan daun. Pada jaringan spons terdapat ruang antar sel (sel-selnya tidak rapat). Pada jaringan spons, terdapat kloroplas yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jaringan palisade. Ciri khas sel-sel parenkim bunga karang ialah adanya cupingcuping yang menghubungkan sel-sel di sebelahnya.
3. Jaringan pembuluh
Jaringan pembuluh pada daun terdapat pada tulang daun. Selain itu, pada daun terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi yang membawa makanan ke seluruh tubuh. Tulang daun berfungsi untuk menguatkan daun. Selain itu, urat-urat daun pada tumbuhan berperan sebagai kerangka daun.
4. Bunga
Daun memiliki epidermis pada bagian permukaannya, baik permukaan atas, dinamakan permukaan adaksial, maupun pada permukaan bawah, yang dinamakan permukaan abaksial.
Sel epidermis umumnya tersusun rapat membentuk suatu lapisan yang kompak, tanpa ruang interseluler. Pada beberapa tumbuhan, sel-sel epidermis memanjang yang disebut sel panjang. Di sebelah atas tulang daun terdapat sel pendek yang terdiri atas dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus.
Pada epidermis terdapat hubungan yang putus-putus oleh suatu lubang yang sangat kecil. Bagian tersebut adalah ruang antarsel yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama membentuk stroma. Jadi, stomata terdiri atas sel penutup yang berkloroplas, sel yang tidak berkloroplas, dan celah stomata.
Stomata berfungsi dalam pertukaran gas dan penguapan air. Pada tumbuhan darat, stomata umumnya terletak pada bagian bawah permukaan daun. Sedangkan, pada tumbuhan air, stomata terletak pada permukaan atas daun.
2. Mesofil
Mesofil adalah jaringan yang bersifat parenkim, di sebelah dalam epidermis. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan tersebut banyak mengandung kloroplas sehingga menjadi tempat terjadinya fotosintetis. Jaringan palisade terletak langsung di bawah epidermis, tetapi kadang-kadang ada hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade.
Sel-sel parenkim bunga karang bentuknya beragam, dapat menyerupai sel-sel palisade, karena diameternya hampir sama atau dapat pula memanjang sejajar dengan arah permukaan daun. Pada jaringan spons terdapat ruang antar sel (sel-selnya tidak rapat). Pada jaringan spons, terdapat kloroplas yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jaringan palisade. Ciri khas sel-sel parenkim bunga karang ialah adanya cupingcuping yang menghubungkan sel-sel di sebelahnya.
3. Jaringan pembuluh
Jaringan pembuluh pada daun terdapat pada tulang daun. Selain itu, pada daun terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi yang membawa makanan ke seluruh tubuh. Tulang daun berfungsi untuk menguatkan daun. Selain itu, urat-urat daun pada tumbuhan berperan sebagai kerangka daun.
4. Bunga
Bunga adalah alat perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan. Untuk memahami proses fertilisasi pada tumbuhan perlu mengetahui terlebih dahulu tentang bagian-bagian bunga. Bunga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan dan merupakan alat fertilisasi pada tumbuhan.
Secara umum, bunga terdiri dari dua bagian yang mempunyai fungsi berbeda. Yaitu bagian steril dan fertil. Bagian steril pada bunga berfungsi sebagai pelengkap dan penghias. Sedangkan bagian fertil pada bunga berfungsi sebagai alat perkembang biakan. Bagian Steril terdiri dari ibu tangkai bunga, tangkai bunga, dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, dan perhiasan bunga. Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya. Berikut ini adalah nama dan penjelasan tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya sebagai alat fertilisasi pada tumbuhan.
1. Tangkai Induk Bunga
2. Tangkai Bunga
3. Dasar Bunga
4. Daun Pelindung
5. Daun Tangkai
6. Kelopak Bunga
7. Mahkota Bunga
8. Benang Sari
9. Putik
Tangkai induk bunga atau ibu tangkai bunga (rachis, penduluncus, penduluncus communis) adalah aksis perbungaan dalam lanjutan dari batang atau cabang.
2. Tangkai Bunga
Tangkai bunga (pedicellus) adalah bagian bunga yang tepat berada dibagian bawah bunga yang merupakan pendukung terakhir dari cabang bunga. Fungsi dari tangkai bunga adalah penghubung antara bunga dengan ranting dan tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang bunga.
3. Dasar Bunga
Dasar bunga (receptacle) adalah bagian ujung bunga dalam melekatkan dan bertumpunya mahkota bunga. Fungsi dari Dasar bunga adalah tempat bertumpunya atau letak mahkota bunga.
4. Daun Pelindung
Daun pelindung (brachtea) adalah daun yang diketiaknya ditumbuhi bunga, daun pelindung merupakan daun terakhir.
5. Daun Tangkai
Daun tangkai (brachteola) adalah daun yang letaknya berada di pangkal tangkai bunga yang berperan sebagai pelindung.
6. Kelopak Bunga
Kelopak bunga (sepal) adalah bagian bunga yang melindungi dan menyelimuti mahkota disaat bunga masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya warna dan bentuknya menyerupai daun.
7. Mahkota Bunga
Mahkota bunga (corolla) adalah bagian bunga yang paling indah yang memiliki beraneka ragam warna yang menarik, dari keindahan bagian bunga ini (mahkota), mahkota bunga disebut sebagai perhiasan bunga. Dari warna-warna menarik tersebut, mahkota bunga memikat serangga-serangga yang berfungsi sebagai proses penyerbukan.
8. Benang Sari
Benang sari (stamen) adalah alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga atau fertil yang terdiri atas kepala sari (anthera), serbuk sari (polen), tangkai sari (filament) dan penunjang kepala sari. Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan.
9. Putik
Putik (pistil) adalah bagian alat perkembangbiakan bunga atau fertil yakni alat kelamin betina dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada putik. Putik terdapat ditengah-tengah bagian bunga yang dikelilingi oleh benang sari. Putik terdiri atas dua bagian yakni kepala putik dan tangkai putik.
5. Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
a. Kulit Buah (Epikarp)
Kulit pada buah berbeda-beda, ada yang keras ada pula yang lunak. Pada buah kering kulitnya seperti dinding yang membentuk suatu kulit berkayu yang keras. Contohnya pada buah kacang polong. Namun, ada juga bagian kulit buah yang berupa selaput tipis, contohnya buah anggur.
b. Daging Buah (Mesokarp)
Daging buah merupakan lapisan tengah yang berdaging tebal. Bagian ini dapat dilihat secara jelas pada buah apel dan mangga.
c. Bagian dalam Buah (Endokarp)
Lapisan dalam merupakan bagian yang liat atau keras. Contohnya terdapat pada buah rambutan.
Pada buah, ketiga bagian ini disebut perikarp.
Biji
Biji
Perkembangan buah dan biji selalu beriringan. Saat bakal buah dan bagian-bagian bunga mulai masak menjadi buah, bakal biji juga tumbuh berkembang menjadi biji. Bentuk biji bermacam-macam. Pada tumbuhan berbiji (Spermatophyta) biji merupakan alat perkembangbiakan utama. Biji ini terbentuk dari hasil pembuahan yang terjadi di dalam bakal buah. Biji memiliki bagian-bagian seperti berikut.
a. Kulit Biji
Kulit biji terbentuk pada lapisan paling luar. Kulit biji berfungsi sebagai pelindung lembaga dan endosperm dari kekeringan, kerusakan mekanik, ataupun serangan serangga, bakteri, dan jamur. Kadang-kadang kulit ini tipis seperti kertas namun ada yang tebal dan keras. Kulit biji yang tebal berfungsi untuk melindungi biji dari pengaruh suhu yang tinggi.
b. Endosperm
Endosperm merupakan suatu jaringan yang berfungsi menyimpan makanan pada saat biji mengalami pertumbuhan.
c. Lembaga
Lembaga merupakan bagian biji yang akan tumbuh menjadi individu atau tanaman baru. Bagian ujung bawah lembaga disebut hipokotil yang akan membentuk akar pertama. Ujung atas lembaga disebut epikotil yang merupakan calon pembentuk batang. Lembaga juga tumbuh ke arah sisi membentuk kotiledon atau daun lembaga. Kotiledon berfungsi sebagai penyimpan makanan.
Artikel terkait :
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Organ pada Tumbuhan dan Fungsinya
Bagaimana Cara Tumbuhan Memperoleh Energi ?
Pengangkutan Air dan Mineral Pada Tumbuhan.
Macam Gerak Pada Tumbuhan
Hama dan Penyakit Pada Tumbuhan
Demikian materi biologi tentang Organ Pada Tumbuhan dan Fungsinya. Semoga bermanfaat..